Berkunjung ke Keraton Kasepuhan, Ikon Wisata Sejarah Kota Cirebon
Jumat, 12 Mei 2017
Tak hanya terkenal dengan wisata kulinernya, Cirebon juga memiliki tempat wisata sejarah. Kota yang terletak di pantai utara Pulau Jawa ini merupakan bekas wilayah Kesultanan Cirebon yang berdiri pada abad ke-14 Masehi.
Kerajaan ini merupakan penghubung dua daerah dengan kebudayaan berbeda, yaitu: Jawa dan Sunda.
Berhubung pernah menjadi wilayah kerajaan, Cirebon memiliki banyak peninggalan sejarah yang kini dijadikan tempat wisata. Salah satu tempat wisata sejarah yang paling terkenal adalah Keraton Kasepuhan.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang Keraton Kasepuhan!
Sejarah Singkat Keraton Kasepuhan
Selain memiliki
artitektur megah dan mudah dijangkau, Keraton Kasepuhan juga melambangkan
akulturasi budaya Sunda, Jawa, Tiongkok, dan Eropa. Hal ini dibuktikan dengan
peninggalan sejarah di dalam keraton ini. Selain itu, peninggalan sejarah
Keraton Kasepuhan juga merupakan perpaduan antara agama Hindu, Buddha, dan
Islam. Menarik sekali, bukan?
Kerajaan ini merupakan penghubung dua daerah dengan kebudayaan berbeda, yaitu: Jawa dan Sunda.
Berhubung pernah menjadi wilayah kerajaan, Cirebon memiliki banyak peninggalan sejarah yang kini dijadikan tempat wisata. Salah satu tempat wisata sejarah yang paling terkenal adalah Keraton Kasepuhan.
Yuk, cari tahu selengkapnya tentang Keraton Kasepuhan!
Sejarah Singkat Keraton Kasepuhan
Source -
wikimedia
Keraton Kasepuhan merupakan
keraton termegah di Cirebon. Dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas
Mochammad Arifin II, keraton terbesar di Cirebon ini masih berdiri kokoh dan
terawat hingga saat ini. Keraton tersebut masih dijaga agar arsitekturnya tetap
seperti sedia kala.
Pada saat dibangun, keraton ini diberi nama
Keraton Pakungwati, nama yang dipilih sebagai bentuk penghormatan terhadap Ratu
Dewi Pakungwati. Perubahan nama terjadi karena adanya konflik internal Kerajaan
Cirebon. Kerajaan ini terbelah menjadi dua wilayah, yaitu:
Kasepuhan dan
Kanoman. Keraton Pakungwati pun menjadi bagian wilayah Kasepuhan. Karena
itulah, keraton ini kemudian dikenal dengan nama sekarang.
Arsitektur
Keraton Kasepuhan
Source -wikimedia
Keraton Kasepuhan merupakan kompleks bangunan
lawas. Pintu gerbang utamanya terletak di bagian utara dan berupa jembatan yang
dinamai Kreteg Pangrawit. Sementara pintu kedua berada di bagian belakang atau
arah selatan; disebut sebagai lawang
sanga (pintu sembilan).
Di bagian depan keraton ini, terdapat dua
bangunan utama yang disebut Pancaratna dan Pancatiti. Bangunan Pancaratna
memiliki luas 8 x 8 meter, empat pilar utama (soko guru), dan dua belas tiang kecil. Lantainya menggunakan tegel,
sedangkan atapnya memiliki hiasan kubah atau mamola. Bangunan ini dulunya digunakan untuk menerima para pembesar
desa yang berkunjung ke keraton.
Pancatiti yang berada di bagian sebelah timur
merupakan sebuah pendopo. Ukurannya sama dengan Pancaratna, tetapi kegunaannya
berbeda. Pancatiti digunakan untuk pelatihan prajurit.
Semakin masuk ke dalam kompleks keraton, Anda
akan sampai ke area Siti Inggil yang berartitanah tinggi. Area Siti Inggil ini terdiri dari lima bangunan yang memiliki fungsi
berbeda-beda. Kelima bangunan tersebut digunakan untuk menghukum prajurit,
tempat para pengawal sultan, tempat penasihat sultan, tempat pengiring sultan,
dan tempat pengiring gamelan.
Bangunan selanjutnya berada di area yang disebut
Tajug Agung (musala agung). Sesuai namanya, area ini adalah musala yang dulunya
digunakan oleh kerabat keraton untuk beribadah.
Bangunan yang dapat Anda lihat selanjutnya adalah
area utama keraton. Di area keraton yang terluas ini, Anda dapat melihat-lihat
berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Cirebon. Banyak bangunan berdiri di
area ini, seperti Taman Dewandaru yang berbentuk bulat, museum benda kuno,
museum kereta, lunjuk; tempat tamu
raja melapor, sri manganti; tempat
raja membuat keputusan, dan bangunan induk keraton.
Di dalam bangunan induk keraton, pengunjung
Keraton Cirebon dapat melihat bangunan-bangunan tempat sultan melakukan
kegiatan pemerintahan. Selain itu, area ini juga merupakan tempat tinggal
keluarga kerajaan, termasuk bangunan kaputran
dan kaputren untuk tempat tinggal
putra dan putri sultan.
Lokasi Keraton
Kasepuhan
Source -
wikimedia
Keraton Kasepuhan terletak di Jalan Kasepuhan 43,
Kota Cirebon, tepat berada di belakang alun-alun Kasepuhan. Baik dari Stasiun
Cirebon Kejaksan (CN) dan Stasiun Cirebon Prujakan (CNP), keraton ini hanya
berjarak kurang dari lima kilometer.
Hal ini tentunya memudahkan pengunjung
yang datang ke Cirebon menggunakan kereta api yang tiketnya dapat dipesan melalui situs Traveloka, atau bisa langsung klik link
ini: https://www.traveloka.com/kereta-api.
Cirebon memang
kota di jalur pantai utara Pulau Jawa yang sangat mudah dijangkau dengan kereta
api. Ada sedikitnya sepuluh stasiun yang beroperasi di kota dan Kabupaten
Cirebon. Setiap hari, stasiun tersebut menerima penumpang dari berbagai rute
dan kelas kereta api.
Untuk sampai ke Cirebon Anda dapat memilih tiket
kereta api sesuai dengan bujet Anda. Untuk mendapatkan tiket dengan harga
paling terjangkau, Anda dapat mengeceknya langsung di situs Traveloka.
Akulturasi Budaya
dan Toleransi Agama