Waspadai Dampak Negatif dan Bahaya Internet Bagi Anak dan Pelajar
Minggu, 21 Oktober 2018
Manfaat internet memang sangat bagus bagi pelajar dan anak, namun disamping itu bahaya internet bagi anak dan pelajar juga perlu diwaspadai oleh keluarga
Manfaat internet selain membuka cakrawala pengetahuan yang luas bagi pelajar dan anak, namun juga mengandung sisi negatif yang perlu diwaspadai oleh segenap anggota keluarga – Karena tidak bisa dipungkiri lagi internet bisa diibaratkan sebagai pedang bermata dua – Memberikan pengetahuan yang baik dan juga memberikan pengetahuan yang buruk, bahkan bisa menjadi jahat, khususnya bila anak-anak, pelajar dan remaja justeru mengakses informasi yang negatif, seperti kekerasan, seksual atau pornografi.
Meski sudah banyak situs-situs pornografi dan kekerasan yang diblokir, namun situs-situs seperti in terus saja bermunculan setiap hari, karena memang situs porno atau situs yang menyajikan kekerasan semacam ini memang selalu menarik perhatian orang. Dalam hal ini yang perlu diwaspadai adalah permainan game online yang seringkali mengumbar adegan kekerasan serta pornografi, dibalik permainan game online mereka – Hal ini seringkali luput dari perhatian orang tua dan keluarga.
Data mengejutkan yang dirilis oleh BPS (Biro Pusat Statistik) pada tahun 2010 silam, menyebutkan bahwa 90 persen anak di Indonesia sudah terbiasa melihat pornografi di Internet – Sementara itu hasil Survey Cyber Crime pada tahun 2014 lalu menyebutkan, 9 persen para pengguna internet, setidaknya pernah melihat atau menonton konten yang berisi kekerasan, baik itu kekerasan fisik atau kekerasan verbal.
Bahaya internet bagi anak dan pelajar yang kedua adalah kecanduan internet – Efek kecanduan internet akan membuat anak menjadi asyik dengan internet dan dirinya sendiri, pola hidup dan kebiasaan anak akan berubah menjadi cenderung lebih pendiam, kurang berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan sebagainya. Terlebih lagi bila anak sudah kecanduan game online tanpa control orang tua, menjadikan anak menjadi malas belajar, kurang berkomunikasi dengan keluarga, cenderung egois dan berbagai ekses negative lainnya.
Bahaya internet yang bagi anak dan pelajar selanjutnya adalah terkait dengan keharmonisan dalam hubungan antar keluarga yang tak kalah pentingnya, dimana terjadi kesenjangan komunikasi dan pengetahuan – Khususnya bagi orang tua yang kurang mengikuti perkembangan dunia digital. Disini akan terjadi gap teknologi yang besar, dimana anak akan merasa lebih pintar ketimbang orang tuanya.
Meski awalnya terlihat sepele, bahkan mungkin pada awalnya, kebanyakan orang tua akan merasa kepandaian anak-anaknya meningkat pesat dengan keleluasaan mengakses informasi dari internet. Namun kesenjangan teknologi dan pengetahuan ini akan semakin timpang dan bisa mengakibatkan friksi atau gesekan komunikasi antara anak dan orang tua.
Misalnya ketika keluarga, anak dan orang tua terlibat dalam pembicaraan, pada satu sisi anak merasa lebih tahu dari orang tua mereka – Sementara disisi lain orang tua justeru seringkali merasa jengkel, karena anak-anak mereka langsung membantah, sok tahu, ketika diberitahu oleh orang tua, dan mungkin juga spontan, bersikap kurang sopan.
Kesenjangan komunikasi ini bila dibiarkan berlarut-larut akan bisa selalu menimbulkan pertengkaran antara anak dan orang tua, dan mengakibatkan komunikasi diantara keluarga akan semakin menjauh. Dan masih banyak lagi ekses negatif bahaya internet bagi anak dan remaja, bila tidak diawasi dengan serius.
Nah, dimanakah posisi Anda saat ini ? Apakah Anda termasuk orang tua yang selalu memperhatikan dan mengawasi kegiatan anak-anak saat mereka berseluncur di dunia maya ?
Manfaat internet selain membuka cakrawala pengetahuan yang luas bagi pelajar dan anak, namun juga mengandung sisi negatif yang perlu diwaspadai oleh segenap anggota keluarga – Karena tidak bisa dipungkiri lagi internet bisa diibaratkan sebagai pedang bermata dua – Memberikan pengetahuan yang baik dan juga memberikan pengetahuan yang buruk, bahkan bisa menjadi jahat, khususnya bila anak-anak, pelajar dan remaja justeru mengakses informasi yang negatif, seperti kekerasan, seksual atau pornografi.
Bahaya Internet Bagi Anak, Pelajar dan Remaja
Bahaya internet bagi anak dan pelajar yang pertama adalah kerusakan mental, bila mereka mengakses informasi yang salah, seperti pornografi dan kekerasan. Maraknya kasus kejahatan seksual dan kekerasan fisik yang dilakukan oleh anak, pelajar dan remaja seharusnya disikapi dengan serius oleh orang tua.Meski sudah banyak situs-situs pornografi dan kekerasan yang diblokir, namun situs-situs seperti in terus saja bermunculan setiap hari, karena memang situs porno atau situs yang menyajikan kekerasan semacam ini memang selalu menarik perhatian orang. Dalam hal ini yang perlu diwaspadai adalah permainan game online yang seringkali mengumbar adegan kekerasan serta pornografi, dibalik permainan game online mereka – Hal ini seringkali luput dari perhatian orang tua dan keluarga.
Data mengejutkan yang dirilis oleh BPS (Biro Pusat Statistik) pada tahun 2010 silam, menyebutkan bahwa 90 persen anak di Indonesia sudah terbiasa melihat pornografi di Internet – Sementara itu hasil Survey Cyber Crime pada tahun 2014 lalu menyebutkan, 9 persen para pengguna internet, setidaknya pernah melihat atau menonton konten yang berisi kekerasan, baik itu kekerasan fisik atau kekerasan verbal.
Bahaya internet bagi anak dan pelajar yang kedua adalah kecanduan internet – Efek kecanduan internet akan membuat anak menjadi asyik dengan internet dan dirinya sendiri, pola hidup dan kebiasaan anak akan berubah menjadi cenderung lebih pendiam, kurang berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan sebagainya. Terlebih lagi bila anak sudah kecanduan game online tanpa control orang tua, menjadikan anak menjadi malas belajar, kurang berkomunikasi dengan keluarga, cenderung egois dan berbagai ekses negative lainnya.
Bahaya internet yang bagi anak dan pelajar selanjutnya adalah terkait dengan keharmonisan dalam hubungan antar keluarga yang tak kalah pentingnya, dimana terjadi kesenjangan komunikasi dan pengetahuan – Khususnya bagi orang tua yang kurang mengikuti perkembangan dunia digital. Disini akan terjadi gap teknologi yang besar, dimana anak akan merasa lebih pintar ketimbang orang tuanya.
Meski awalnya terlihat sepele, bahkan mungkin pada awalnya, kebanyakan orang tua akan merasa kepandaian anak-anaknya meningkat pesat dengan keleluasaan mengakses informasi dari internet. Namun kesenjangan teknologi dan pengetahuan ini akan semakin timpang dan bisa mengakibatkan friksi atau gesekan komunikasi antara anak dan orang tua.
Misalnya ketika keluarga, anak dan orang tua terlibat dalam pembicaraan, pada satu sisi anak merasa lebih tahu dari orang tua mereka – Sementara disisi lain orang tua justeru seringkali merasa jengkel, karena anak-anak mereka langsung membantah, sok tahu, ketika diberitahu oleh orang tua, dan mungkin juga spontan, bersikap kurang sopan.
Kesenjangan komunikasi ini bila dibiarkan berlarut-larut akan bisa selalu menimbulkan pertengkaran antara anak dan orang tua, dan mengakibatkan komunikasi diantara keluarga akan semakin menjauh. Dan masih banyak lagi ekses negatif bahaya internet bagi anak dan remaja, bila tidak diawasi dengan serius.
Nah, dimanakah posisi Anda saat ini ? Apakah Anda termasuk orang tua yang selalu memperhatikan dan mengawasi kegiatan anak-anak saat mereka berseluncur di dunia maya ?