Teh Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung, Benarkah?
Selasa, 30 April 2019
Penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung berhubungan dengan gaya hidup dan sebenarnya sangat bisa dicegah. Oleh sebab itu, anjuran untuk memodifikasi gaya hidup sehat telah digalakkan untuk menurunkan angka kejadian penyakit jantung.
Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, salah satu gaya hidup sehat yang sering dikaitkan dengan pencegahan penyakit tersebut adalah dengan minum teh.
Sebuah penelitian yang melibatkan 6.500 orang di tahun 2016 melaporkan bahwa mengonsumsi teh dapat memperlambat progresivitas pembentukan plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner.
Berdasarkan penelitian itu, mereka yang setidaknya mengonsumsi satu cangkir teh per hari memiliki angka kejadian penyakit jantung koroner yang lebih rendah ketimbang mereka yang sehari-hari tidak mengonsumsi teh sama sekali. Dan rupanya, antioksidan flavonoid yang terkandung dalam teh-lah yang memberikan efek positif terhadap kesehatan organ jantung.
Selain itu, ada juga penelitian di Jepang yang melibatkan lebih dari 40 ribu peserta terkait hal ini. Hasilnya terungkap bahwa teh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.
Mereka yang mengonsumsi lebih dari 5 cangkir teh hijau dalam sehari memiliki risiko lebih rendah untuk terkena serangan jantung, yaitu 26 persen, ketimbang mereka yang tidak minum teh hijau sama sekali atau kurang dari 1 cangkir per hari.
Berdasarkan hasil dua penelitian di atas, mungkin Anda jadi bersemangat untuk minum teh sebanyak-banyaknya demi terhindar dari penyakit jantung.
Tapi, dr. Karin dan para ahli tetap menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari cangkir per hari. Pasalnya, teh juga mengandung zat tanin yang dapat mengikat besi dan zink sehingga sulit untuk diserap oleh tubuh.
“Lebih dari itu, teh hijau pun tinggi kadar oksalatnya sehingga bisa memicu pembentukan batu ginjal.” jelas dr. Karin.
Dengan demikian, bila Anda ingin mendapatkan kesehatan jantung yang maksimal dari teh, minum minuman alami tersebur secukupnya dan jangan lupa atur tambahan gulanya. Jangan sampai banyaknya gula dan bahan lain merusak kandungan asli dari teh dan menghilangkan manfaatnya.
Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, salah satu gaya hidup sehat yang sering dikaitkan dengan pencegahan penyakit tersebut adalah dengan minum teh.
Sebuah penelitian yang melibatkan 6.500 orang di tahun 2016 melaporkan bahwa mengonsumsi teh dapat memperlambat progresivitas pembentukan plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner.
Berdasarkan penelitian itu, mereka yang setidaknya mengonsumsi satu cangkir teh per hari memiliki angka kejadian penyakit jantung koroner yang lebih rendah ketimbang mereka yang sehari-hari tidak mengonsumsi teh sama sekali. Dan rupanya, antioksidan flavonoid yang terkandung dalam teh-lah yang memberikan efek positif terhadap kesehatan organ jantung.
Selain itu, ada juga penelitian di Jepang yang melibatkan lebih dari 40 ribu peserta terkait hal ini. Hasilnya terungkap bahwa teh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.
Mereka yang mengonsumsi lebih dari 5 cangkir teh hijau dalam sehari memiliki risiko lebih rendah untuk terkena serangan jantung, yaitu 26 persen, ketimbang mereka yang tidak minum teh hijau sama sekali atau kurang dari 1 cangkir per hari.
Berdasarkan hasil dua penelitian di atas, mungkin Anda jadi bersemangat untuk minum teh sebanyak-banyaknya demi terhindar dari penyakit jantung.
Tapi, dr. Karin dan para ahli tetap menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari cangkir per hari. Pasalnya, teh juga mengandung zat tanin yang dapat mengikat besi dan zink sehingga sulit untuk diserap oleh tubuh.
“Lebih dari itu, teh hijau pun tinggi kadar oksalatnya sehingga bisa memicu pembentukan batu ginjal.” jelas dr. Karin.
Dengan demikian, bila Anda ingin mendapatkan kesehatan jantung yang maksimal dari teh, minum minuman alami tersebur secukupnya dan jangan lupa atur tambahan gulanya. Jangan sampai banyaknya gula dan bahan lain merusak kandungan asli dari teh dan menghilangkan manfaatnya.