Fakta HARBOLNAS Yang Perlu Anda Ketahui
Senin, 28 Oktober 2019
Pernahkah anda mendengar tentang HARBOLNAS? Ya, HARBOLNAS sendiri merupakan Hari Belanja Online Nasional yang merupakan acara tahunan terbesar untuk semua eCommerce yang ada di Indonesia. Sering juga dinantikan oleh setiap pelanggan Indonesia sebagai momen berbelanja online. Namun tahukah anda apa-apa saja fakta dari HARBOLNAS ini? Untuk lebih jelasnya yuk simak pembahasan di bawah ini.
Ide utama HARBOLNAS yang terinspirasi dari perayaan Online Fever, Cyber Monday, dan Black Friday di USA
Pada momen perayaan tersebut ternyata semua toko offline dan online memberikan penawaran menarik, bahkan ada yang membuka toko lebih lama jika dibandingkan dengan hari biasanya. Acara tahunan ini memang ditujukan agar mengedukasi masyarakat Indonesia untuk berbelanja secara online dengan nyaman dan aman. Hal ini dikarenakan pelaku belanja online yang ada di Indonesia pada saat itu masih tergolong rendah dibandingkan dengan total masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Dirayakan pertama kali pada tahun 2012
Tahukah anda bahwa HARBOLNAS dirayakan pertama kali pada tahun 2012 dengan jumlah partisipasinya adalah 7 eCommerce yaitu Bilna, Lazada, Berrybenka, Traveloka, Luxola, PinkEmma, dan Zalora. Sebenarnya pembentukan HARBOLNAS sendiri dilakukan secara tidak sengaja atau tidak terencana. Hal ini bermula saat terjadinya perbincangan di kedai kopi dan modal yang digunakan adalah modal sendiri. Selanjutnya mereka melakukan meeting dan kemudian berhasil mendapatkan dukungan sponsor dari Telkomsel dan Yahoo!.Ide utama HARBOLNAS yang terinspirasi dari perayaan Online Fever, Cyber Monday, dan Black Friday di USA
Pada momen perayaan tersebut ternyata semua toko offline dan online memberikan penawaran menarik, bahkan ada yang membuka toko lebih lama jika dibandingkan dengan hari biasanya. Acara tahunan ini memang ditujukan agar mengedukasi masyarakat Indonesia untuk berbelanja secara online dengan nyaman dan aman. Hal ini dikarenakan pelaku belanja online yang ada di Indonesia pada saat itu masih tergolong rendah dibandingkan dengan total masyarakat Indonesia secara keseluruhan.