Ketahui Gejala Infeksi Virus Corona dan Kapan Perlu Memeriksakan ke Dokter

Virus corona saat ini menjadi permasalahan serius di berbagai negara di dunia. Lantaran memang dampak penyebaran virus ini yang bisa dikatakan menjalar ke berbagai negara dan menyebabkan perubahan pada seluruh lapisan masyarakat. Dampak virus ini tidak hanya pada kesehatan manusia saja, namun aspek kehidupan yang lain, seperti ekonomi, sosial, politik, dll juga ikut terkena imbasnya. Sehingga memang menjadi kekhawatiran banyak pihak.

Coronavirus jenis baru yang dinamakan SARS-Cov-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) ini bekerja dengan menyerang sistem pernapasan manusia saat menginfeksi. Untuk nama penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus ini kini sering kita sebut dan dengar juga dengan nama COVID-19. Penyakit coronavirus jenis baru ini tidak boleh kita anggap remeh, karena ternyata bisa selain menyebabkan gangguan pernapasan, bisa juga menjurus pada pneumonia akut, hingga yang terparah bisa menyebabkan kematian seseorang.

Virus yang diduga berasal dari hewan dan menular ke manusia, hingga kini bisa menular dari manusia ke manusia ini memang terbilang cukup mudah penyebarannya. Dimana bisa melalui berbagai cara berikut ini:

Ketahui Gejala Infeksi Virus Corona dan Kapan Perlu Memeriksakan ke Dokter

  • Tidak sengaja terkena percikan atau tetesan ludah (droplet) yang keluar dari mulut maupun hidung penderita COVID-19 yang sedang batuk, bersin, atau berbicara.
  • Memegang bagian mulut, hidung, dan mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah tidak sengaja menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan percikan ludah penderita COVID-19.
  • Melakukan kontak fisik terlalu dekat dengan penderita COVID-19, seperti berjabat tangan, bersentuhan, dll.

Virus corona bisa menyerang siapa saja tanpa melihat jenis kelamin maupun usia. Namun diduga beberapa kelompok orang tertentu lebih beresiko besar terinfeksi virus ini, seperti lansia, orang dengan imun rendah (penderita HIV), penderita penyakit kronis, penderita gangguan pernapasan (asma, paru-paru kronis), penderita diabetes, penderita penyakit jantung, mengalami obesitas, dll. Sehingga beberapa orang yang termasuk dalam kelompok ini harus ekstra hati-hati dan waspada dengan melakukan berbagai upaya pencegahan sebisa mungkin.

Sama seperti penyakit lainnya, seseorang yang terinfeksi oleh coronavirus akan mengalami berbagai gejala tertentu pada tubuhnya. Namun gejala ini biasanya muncul setelah masa inkubasi virus di dalam tubuh, yaitu setelah 2-14 hari. Saat masa inkubasi virus ini, seseorang yang bersangkutan sudah berpotensi menjadi penyebar virus, sehingga terbilang cukup mengkhawatirkan. Adapun gejala yang umum terjadi pada mereka yang terinfeksi corona, yaitu demam tinggi, sesak napas, dan batuk.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan tersebut, terlebih jika gejala muncul setelah minggu yang lalu melakukan kontak dengan penderita COVID-19 atau pernah berada di daerah yang memiliki kasus corona, maka sebaiknya segera menghubungi hotline COVID-19 di 119 Ext 9 agar mendapatkan pengarahan lebih lanjut. Jika Anda merasa kemungkinan terpapar coronavirus, namun tidak menunjukkan gejala apapun, maka sebaiknya tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit. Cukup dengan tinggal di rumah selama 14 hari dan mengisolasi diri secara mandiri agar tidak melakukan kontak dengan orang lain.


Jika Anda memerlukan pemeriksaan langsung dari dokter, sebaiknya tidak langsung ke rumah sakit. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi resiko menjadi penular atau ditulari virus corona pada orang lain. Anda bisa melakukan konsultasi dokter pada rumah sakit melalui aplikasi kesehatan online yang ada saat ini. Anda bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk kondisi ini agar diarahkan pada dokter terdekat yang bisa membantu mengenai kondisi kesehatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel